Hari Minggu mendatang , tepatnya tanggal 21
April 2013. Bangsa Indonesia, khususnya kaum perempuan kembali
memperingati hari Kartini. Hari jadi bagi perjuangan emansipasi
sekaligus hari pemberian gelar pahlawan nasional kepada R.A Kartini.
meski menuai banyak kontraversi, namun hari yang telah di tetapkan sejak
tanggal 2 Mei 1964 ini tak pernah luput dari perayaan. Bahkan tak
sedikit perempuan Indonesia yang selalu mengadakan event saat hari
kartini tiba.
Setiap tanggal 21 April bangsa Indonesia
memperingati Hari Kartini, disebabkan tanggal tersebut adalah hari lahir
R.A. Kartini (1879 – 1904). Kartini dianggap sebagai tokoh wanita yang
memperjuangkan hak-hak wanita dengan surat menyurat yang dilakukannya,
yang dikumpulkan dalam buku “Habis Gelap Terbitlah Terang”. Ide dan
pemikiran Kartini tersebut bagi sebagian orang menjadi inspirasi untuk
mengangkat derajat wanita bagi bangsa Indonesia.
Perjuangan Kartini dalam melihat dirinya,
sesama kaum wanita dan dunia yang lebih luas menjadi inspirasi yang
tidak akan pernah mati. Inspirasi ini bahkan terus tumbuh dan mewangi
hingga kini. Menghiasi kehidupan setiap wanita Indonesia. Inspirasi dari
pemikiran dan kisah Kartini adalah bentuk-bentuk perjuangan yang mesti
diteladani wanita dan dihormati setiap pria.
Sebab kita tahu, banyak kisah dibalik gagah
dan hebatnya seorang pria, karena terlahir dan dibesarkan seorang
wanita. Bila ada sebutan, bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak
melupakan pahlawannya. Maka tak berlebihan, bangsa hebat dan tangguh
adalah bangsa yang memiliki wanita-wanita yang hebat dan tangguh pula.
Menilik pada semangat emansipasi, tak ada
salahnya jika kita menengok sejenak eksistensi kartini-kartini masa
kini. Di Indonesia, meski jumlahnya belum setara dengan laki-laki,
Perempuan telah banyak mengukir prestasi. Beberapa diantanya bahkan
telah mecapai posisi puncak dibidang yang dominan kaum pria. Uniknya,
meski telah mengukir prestasi, Kartini-Kartini era baru ini tetap tak
melupakan tugas utamanya sebagai perempuan.
Pakar etika, Mien Uno,pernah mengatakan
peran perempuan fleksibel dalam keluarga. Perempuan berusia 71 tahun
yang selalu bersemangat ini mengungkapkan, bahwa Kartini masa kini
adalah perempuan dengan delapan tangan. Delapan tangan yang dimiliki
Kartini masa kini seperti dijelaskan Mien di antaranya proteksi, moral,
memerhatikan edukasi, peduli pada kecantikan, mampu berkomunikasi, punya
visi, merawat anak-anak, dan memerhatikan kesehatan. Untuk mampu
melakukannya, perempuan perlu meningkatkan wawasan selain juga percaya
diri menampilkan pribadinya.
Tak bisa dipungkiri, keberadaan Kartini masa
kini tak bisa lepas dari dedikasi tinggi untuk mengabdi kepada negeri.
Selain itu, kesadaran akan pendidikan dan informasi juga memberi peranan
penting. Apalagi, kesetaraan dalam berbagai aspek kehidupan telah
terbuka lebar. Hal ini semakin memberi kesempatan kepada banyak
perempuan untuk berkarir di dunia luar. Tentu saja, dengan tidak
menanggalkan tugas sebagai seorang perempuan juga seorang ibu.
Dibelahan lain negeri ini. Masih banyak
terselip kartini-kartini lain. Mereka ada, dan tetap berkarya untuk
bangsa. meski tidak terekspos, perjuangan kartini-kartini tangguh
tersebut tetap berjalan. Habis Gelap Terbitlah Terang, begitu ungkap R.A
Kartini dalam salah satu suratnya. Kalimat itu tentu bukan sekedar
jargon. Tapi lebih seperti mantra. Agar siapapun yang membaca karyanya,
terinspirasi untuk turut berkarya. Karena dengan karya, tidak akan ada
lagi kaum yang diremehkan apalagi dipandang rendah seperti era R.A
Kartini dulu.
Selamat Hari Kartini
"Setiap orang, tanpa peduli latar belakangnya, berhak mendapatkan hak yang sama"